Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Nikah di KUA GRATIS, di luar KUA membayar Rp 600.000,-, disetorkan langsung ke Bank Menggunakan Kode Billing PNBP NR, Zona Integritas KUA, tolak Gratifikasi, Korupsi dan Pungli, Laporkan jika terbukti !

Kultwit Membangun Landasan Keluarga Sakinah oleh Dr. Thobib al-Asyhar

Bagi yang sedang susun rencana bersama pasangan untuk menikah, ada beberapa kultwit (Kuliah Twitter) Dr. Thobib al-Asyhar dari Ditjen Bimas Islam tentang bimbingan perkawinan bagi calon pengantin (catin). Dalam kultwitnya beliau mengangkat tema "Membangun Landasan Keluarga Sakinah" dari 10 tema utama materi Binwin.

Dr. Thobib al-Asyhar mengatakan bahwa Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang dilaksanakan Kementerian Agama (Kemenag) bukan sekedar penyuluhan biasa. Sebab, peserta dibekali buku panduan terstruktur (modul) yang dipandu oleh instruktur terlatih. Jadi, Binwin akan sangat bermanfaat bagi calon pengantin (catin).


Ada beberapa point penting yang disampaikan lewat kultwit beliau menyangkut 10 tema utama dalam materi Binwin, di antaranya adalah:
  1. Membangun landasan keluarga sakinah;
  2. Merencanakan perkawinan yang kokoh;
  3. Dinamika perkawinan;
  4. Kebutuhan keluarga;
  5. Kesehatan keluarga;
  6. Generasi berkualitas;
  7. Ketahanan keluarga;
  8. Mengenali hukum keluarga;
  9. Mengelola konflik keluarga; dan
  10. Prosedur pendaftaran dan pencatatan nikah-rujuk.

Dan pada akhir pekan ini (27/10/2018) kultwit pembahasan difokuskan pada tema pertama yaitu "Membangun Landasan Keluarga Sakinah". Tema ini akan memberi bekal wawasan kepada catin bahwa salah satu tujuan berkeluarga adalah menjaga martabat dan kehormatan manusia, menolak praktik-praktik yang menistakan. Karena manusia harus menjalankan amanahnya sebagai khalifah di bumi.

Dalam perkawinan mengandung aspek ibadah atas dasar keyakinan kepada Tuhan dan aspek muamalah yang berhubungan dengan hak orang lain, baik sebagai warga masyarakat maupun warga Negara. Karena itu, perkawinan harus dilakukan atas dasar ketentuan Tuhan dan Negara.

Dalam perkawinan dan keluarga harus didasarkan pada prinsip-prinsip "mu'syarah bil-ma'ruf" (menjaga hubungan/pergaulan dengan baik), seperti: saling rela, layak (ma'ruf), menciptakan kondisi yang baik (ihsan), tulus (nihlah), musyawarah, dan perdamaian (ishlah).

Lalu apa yang dimaksud keluarga sakinah, mawaddah, warahmah? Beliau menjelaskan bahwa sakinah dalam keluarga adalah keadaan yang tetap tenang meskipun menghadapi banyak rintangan dan ujian kehidupan. Setiap keluarga pasti ada cobaannya, tetapi dihadapi dengan tenang. Apa itu mawaddah? Mawaddah adalah lahirnya cinta dalam keluarga. Cinta yang ada dalam hatinya akan lapang dadanya, penuh harapan, dan jiwanya akan selalu berusaha menjauhkan diri dari keinginan buruk atau jahat. Kemudian rahmah itu sendiri berarti kasih sayang. Munculnya rasa kasih sayang akan menjadikan seseorang akan berusaha memberikan kebaikan, kekuatan, dan kebahagiaan bagi orang lain dengan cara-cara lembut dan penuh kesabaran.

Ciri-ciri Keluarga Sakinah

Dr. Thobib al-Asyhar juga menjelaskan lewat kultwitnya mengenai ciri-ciri Keluarga Sakinah. Beliau mengatakan bahwa ciri-ciri Keluarga Sakinah adalah:
  1. berdiri di atas fondasi keimanan yang kokoh;
  2. menunaikan misi ibadah dalam kehidupan;
  3. menaati ajaran agama;
  4. saling mencintai dan menyayangi;
  5. saling menjaga dan menguatkan dalam kebaikan;
  6. saling memberikan yang terbaik untuk pasangan;
  7. musyawarah dalam menyelesaikan masalah;
  8. membagi peran secara adil;
  9. kompak mendidik anak-anak; dan
  10. berkontribusi kebaikan untuk masyarakat, bangsa dam Negara.

Fungsi Keluarga

Setelah menjelaskan ciri-ciri Keluarga Sakinah, lebih lanjut beliau menjelaskan tentang fungsi terbentuknya keluarga. Yaitu:
(a) fungsi biologis (melangsungkan keturunan yang sehat dan sah); (b) fungsi edukatif (tempat pendidikan); (c) fungsi religius (menanamkan nilai-nilai agama sejak awal); (d) fungsi protektif (tempat perlindungan anak-anak dan anggota lainnya); (e) fungsi sosialisasi (sebagai tempat sosialisasi nilai-nilai sosial dalam keluarga); (f) fungsi rekreatif (sebagai tempat kesejukan dan kenyamanan bagi anggota); dan (g) fungsi ekonomis (membangun keluarga melalui kemapanan ekonomi).
Demikianlah kultwit yang disampaikan oleh Dr. Thobib al-Asyhar, semoga bermanfaat dan jangan lupa terus berbahagia. (Sumber: @Kemenag_RI dan @biebasyhar)

Post a Comment for "Kultwit Membangun Landasan Keluarga Sakinah oleh Dr. Thobib al-Asyhar"